Jejak Islam dan Al-Qur’an: Membumikan Al-Qur’an

MEMBUMIKAN AL-QURAN

MEMBUMIKAN AL-QURAN
Akhmad Supriadi, M.S.I
(Magister Tafsir Al-Quran & Hadis/ Pengurus LPTQ Kalimantan Tengah)

 

Kalau tidak ada aral melintang, tanggal 7-13 Mei 2011 masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya komunitas muslim, akan menggelar hajatan akbar Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat provinsi Kalteng di Kasongan, Kabupaten Katingan. Dalam event tresebut akan diperlombakan berbagai cabang lomba yakni tilawah, tahfizh, tafsir, khat, syarh, serta  fahm al-Quran.   Berbicara tentang pesona  dan kemuliaan Al-Quran, rasanya tidak akan ada satu maha karya manusia yang mampu menyamai dan menandinginya baik dari segi otentisitas hingga rasionalitas kandungannya. Allah SWT selaku pemilik kalam mulia tersebut bahkan telah mendeklerasikan kepada segenap makhluk-Nya: “Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain” (QS. Al-Isra [17]: 88)

 

Setiap hari Al-Quran selalu dibaca dan dihafal oleh para qori dan hafidz. Bahkan setiap tahun umat Islam Indonesia memiliki agenda rutin berupa Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ). Hal tersebut adalah dalam rangka membumikan sekaligus menggali rahasia dan pesona Al-Quran. Menteri Agama RI beberapa waktu lalu bahkan meluncurkan sebuah program “Magrib Mengaji” yang bertujuan agar umat Islam setiap hari seusai shalat Magrib senantiasa akrab dengan kitab suci-Nya dalam upaya memperoleh keutamaan dan petunjuk yang dikandungnya.

 

Di dalam beberapa literature Islam klasik seperti Al-Itqan fi Ulum Al-Quran (karya Imam Ash-Shuyuti), Al-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran (karya Imam An-Nawawi Al-Dimasyqi) hingga karya ulama kontemporer Kaifa nata’amalu Ma’al Quran al-Azhim (Syekh Yusuf Al-Qaradhawi) banyak disebutkan hadis tentang keutamaan mengaji dan mengkaji Al-Quran. Abu Umamah, sahabat Rasulullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bacalah Al-Quran, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi penolong (syafa’at) bagi para pembacanya.”(HR Muslim).  Rasulullah SAW, melalui Ibnu Mas’ud memberikan stimulasi (rangsangan) agar kita gemar melantunkan Al-Quran, “Siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah akan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan, dan satu kebaikan berlipat sepuluh kali. Aku tidak katakan Alif Lam Mim satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”(HR Tirmidzi).