HIDANGAN DARI LANGIT
Akhmad Supriadi
Al-Quran yang selalu kita baca setiap untaian huruf dan kalimatnya setiap hari tidak pernah kering dari berbagai pesona yang bisa didapat oleh para pembacanya. Al-Quran adalah ibarat ”hidangan dari langit” yang menawarkan beragam sajian menu yang sesuai dengan kebutuhan manusia dari A sampai Z. Tentang hal ini, sungguh indah ungkapan Rasulullah saw yang dikutip Imam an-Nawawi dalam at-Tibyan fi Adab Hamalat al-Quran “Sesungguhnya Al-Quran ini adalah jamuan Allah (ma’dubatullah), siapa saja yang masuk dan menikmati jamuan-Nya akan memperoleh kenyamanan dan keamanan”. Seorang ulama Al-Quran Syekh Abdullah ad-Darraz bahkan pernah berujar: ” Al-Quran adalah ibarat intan permata. Setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudutnya yang lain.”
Tidak hanya berfungsi sebagai petunjuk (hudan) dan cahaya (an–Nur) dalam memandu hidup manusia, al-Quran juga menawarkan berbagai mega bonus bagi para pembacanya. Apa saja? Pertama, para pembaca dan penghafal Al-Quran diangkat derajatnya sejajar dengan para malaikat yang mulia bahkan diangkat sebagai ’keluarga Allah’, sebagaimana dikutip Syekh Yusuf Qaradhawi dalam kitabnya Kaifa Nata’amal ma’al Quran al-Azhim melalui sebuah hadis sahih: ”Orang-orang yang membaca Al-Quran dan pandai membacanya, ia bersama para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al-Quran dengan mengeja—dan ia membacanya dengan sulit—ia mendapatkan dua pahala (HR Muttafaq alaih). Rasulullah bersabda :”Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah, siapakah mereka”? Beliau menjawab ”Ahli Al-Quran, mereka adalah keluarga Allah dan ’orang dekat-Nya’ (HR Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim)
Kedua, setiap untaikan kata yang kita baca diganjar dengan sepuluh kebajikan. Rasulullah saw, sebagaimana dikutip Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin bersabda:” Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya satu kebajikan, dan satu kebajikan tersebut dilipatgandakan dengan sepuluh kebajikan yang semisalnya, aku tidak menyatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf (HR Turmudzi)