Dewan Pengawas Tinjau Pelaksanaan MTQH Hari Pertama

Palangka Raya (Humas) Dewan Pengawas Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) XXXII tingkat Provinsi Kalteng dipimpin Prof. Dr. KH Khairil Anwar MAg meninjau pelaksanaan musabaqah di seluruh venue pada hari pertama perlombaan, Senin (9/12/2024) pagi.

Prof Khairil didampingi H. Riduan Syahrani, HM. Yusi Abdhian, H. Chairudin Halim dan H Syahrudin mengunjungi semua venue lomba untuk memastikan pelaksanaan MTQH XXXII berjalan lancar.

“Alhamdulillah pelaksanaan musabaqah hari pertama semua berjalan lancar meskipun ada beberapa kendala teknis yang sempat muncul, namun sudah teratasi dengan baik,” ucapnya.

Dikatakan guru besar IAIN Palangka Raya itu, hasil pengamatan di beberapa venue, kemampuan para peserta MTQH tahun 2024 ini sudah semakin merata dan mengalami peningkatan meskipun belum signifikan baik dari aspek kualitas suara, lagu fashahah maupun penguasaan tajwid.

“Ada peningkatan kemampuan peserta dibanding tahun sebelumnya, meski belum begitu signifikan baik dari sisi suara, lagu, fashahah maupun penguasaan tajwid. Kemampuan mereka juga sudah semakin merata,” ungkap Prof. Khairil, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian LPTQ Kalteng.

Ia berharap LPTQ di kabupaten/kota serta provinsi akan terus melakukan pembinaan intensif agar kemampuan peserta di semua cabang lomba semakin meningkat.

“Dengan pelaksanaan MTQH yang sportif ditambah pembinaan intensif kepada para juara, maka kami optimis peserta Kalteng akan semakin mampu berkompetisi dengan lebih baik dan akan mengharumkan Bumi Tambun Bungai di ajang STQH ke 28 tingkat Nasional di Kendari pada tahun 2025 nanti,” ucapnya.

Prof. Khairil juga menyampaikan bahwa ajang MTQH dan STQH memiliki manfaat besar bagi umat, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi bagi qari, qariah, hafidz, dan hafidzah, tetapi juga sebagai media syiar Islam.

“MTQH ini menjadi ajang untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Alquran, sehingga dapat memotivasi umat untuk memperoleh pemahaman keagamaan yang lebih baik serta menginternalisasikan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ajang ini juga berperan dalam melahirkan penghafal Alquran yang teruji dan qari-qariah yang bisa tampil serta mengabdi di tengah umat.

“Banyak imam di masjid atau mushala serta khatib di masjid-masjid yang merupakan alumni peserta MTQ atau STQ,” ujarnya.

Di akhir kunjungannya, Prof. Khairil mengajak masyarakat dan para pelajar muslim di Kota Palangka Raya untuk berbondong-bondong menyaksikan pelaksanaan MTQH yang berlangsung di berbagai venue sesuai cabang lomba. Dengan begitu, ajang ini akan semakin memberi dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengembangkan kecintaan dan pemahaman terhadap Alquran.