Mayoritas Pengurus LPTQ Ingin MTQ Kalteng Tetap Berlanjut

Mayoritas Pengurus LPTQ Ingin MTQ Kalteng Tetap Berlanjut

Buntok (Humas) Mayoritas pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kabupaten/kota se Kalimantan Tengah (Kalteng) menginginkan pagelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 30 tingkat Provinsi Kalteng tetap dilaksanakan sesuai jadwal, meski wabah virus corona atau Covid 19 mulai merebak di sejumlah provinsi di Indonesia.

Hal itu terungkap dari hasil rapat koordinasi (Rakor) antara panitia MTQ ke 30 tingkat Provinsi Kalteng, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kalteng, tim kerja LPTQ Kalteng dan pengurus LPTQ kabupaten/kota se Kalteng di ruang rapat Setda Kabupaten Barsel di Kota Buntok, Selasa (17/3/2020) pagi.

Rapat itu berlangsung sekitar 3,5 jam, dipimpin oleh Ketua Harian Panitia MTQ ke 30 sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Barsel, Edi Purwanto.

Dari perwakilan pengurus LPTQ 13 kabupaten/kota se Kalteng yang hadir, sebanyak 9 perwakilan menginginkan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Kalteng tetap digelar sesuai jadwal menginggat persiapan panitia sudah 100 persen.

“Hasil saran pendapat pengurus LPTQ kabupaten/kota saat rapat, sembilan ingin tetap lanjut sesuai jadwal, yaitu LPTQ Barut, Pulang Pisau, Kapuas, Lamandau, Katingan, Gunung Mas, Kota Palangka Raya, Bartim dan Barsel,” jelas Ketua Harian LPTQ Kalteng, H. Khairil Anwar usai mengikuti rapat koordinasi.

Sementara tiga kabupaten yaitu Kotawaringin Timur, Sukamara dan Seruyan menyerahkan sepenuhnya kepada Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran untuk memutuskan apakah pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Kalteng dilanjutkan sesuai jadwal atau ditunda.

“Ada satu kabupaten yang ingin ditunda sesuai instruksi presiden dan gubernur terkait siaga bencana Covid 19 yaitu dari LPTQ Mura. Ini untuk antisipasi wabah corona menyebar di arena MTQ,” ucapnya.

Dikatakan Rektor IAIN Palangka Raya itu, kendati mayoritas menginginkan penyelenggaraan MTQ ke 30 tetap dilaksanakan sesuai scedule, namun seluruh peserta rapat menyatakan akan mentaati apapun keputusan Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran terkait petunjuk penyelenggaraan MTQ tahun 2020 ini.

“Apapun keputusan Gubernur semua siap melaksanakan. Namun dari daerah utamanya yang jauh menginginkan kepastian secepatnya apakah ditunda atau lanjut mengingat jarak dari kabupaten/kota ke Buntok cukup jauh seperti Sukamara, Lamandau dan lainnya,” ucapnya.

Karena itu, lanjut H. Khairil, pengurus LPTQ Kalteng bersama Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kalteng, tim kerja dan ketua panitia MTQ ke 30 serta sejumlah pimpinan ormas Islam seperti MUI, NU dan Muhammadiyah akan secepatnya menghadap Gubernur Kalteng untuk menetapkan kepastian penyelenggaraan MTQ ke 30.

Sementara Ketua Harian Panitia Penyelenggara MTQ ke 30, Edi Purwanto mengungkapkan persiapan panitia hingga Selasa, 17 Maret 2020 sudah mencapai 90 persen. Baik terkait akomodasi, arena lomba, konsumsi, publikasi dan persiapan lainnya.

“Kita juga sudah menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh dan sejumlah tim medis baik dokter, perawat ataupun tenaga ahli gizi untuk memantau kesehatan seluruh kafilah, dewan hakim, panitra dan panitia. Ini untuk mengantisipasi dan meminimalisir masuknya wabah corona ke arena MTQ. Kita juga sepakat agar para kafilah disarankan diperiksa kesehatannya sebelum berangkat ke Barsel,” ucapnya.

Namun demikian, Sekda Barsel itu menegaskan panitia penyelenggara pada prinsipnya siap melaksanakan petunjuk dan arahan Gubernur Kalteng terkait waktu pelaksanaan MTQ ke 30 tingkat Provinsi Kalteng. (rahmat fauzi)