Pada hari ketiga, Abu Hurairah kembali mengintai lelaki tersebut. Ternyata benar, ia pun kembali datang dan mengambil makanan. Melihat hal tersebut, Abu Hurairah berkata, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah saw. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Lelaki itu pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. manfaatnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Mendapat tawaran demikian, Abu Hurairah pun menyetujui dan melepaskan lelaki misterius tersebut.
ketika pagi hari, Rasulullah saw bertanya pada Abu Hurairah, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi saw pun bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.”
Mendengar hal tersebut, Nabi saw pun berkata, “sesungguhnya apa yang dikatakannya kepadamu adalah benar walaupun dia adalah sang pendusta. Tahukah Engkau siapa yang mendatangimu selama tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi saw berkata, “Dia adalah setan.”